Artikel sebelumnya kita telah membahas tips mengenali kosmetik yang tidak aman, kali ini akan kita bahas tips aman menggunakan kosmetik.
Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi perhatian adalah kosmetik untuk kulit.
Ditinjau dari struktur dan fungsinya, kulit merupakan bagian penting bagi tubuh dimana efek yang muncul pada kulit tidak hanya di permukaan kulit namun juga pada bagian dalam kulit. Efek yang muncul dapat permanen atau temporer tergantung dari jenis bahan aktif yang digunakan pada produk kosmetik tersebut. Produk kosmetik untuk mempercantik kulit terdiri dari berbagai jenis tergantung pada fungsinya, antara lain pelembut kulit, pembersih, pelembab, tabir surya, dan pencerah atau pemutih kulit (skin bleaching).
Kosmetik, bahan yang kerap diakrabi oleh kaum wanita ini juga berpotensi menyebabkan alergi. Tetapi, berbeda dengan reaksi alergi yang timbul dari obat-obatan oral atau injeksi, alergi akibat kosmetik relatif lebih ringan meskipun tak boleh pula diangap remeh. Namun, dibanding kasus alergi akibat pemakaian kosmetik, kasus iritasi akibat bahan aktif kosmetik justru lebih banyak dijumpai. Dan tidak seperti alergi yang bersifat individual, iritasi akibat zat aktif kosmetik kerap kali dialami oleh lebih dari satu orang pemakai kosmetik. Perbedaan lainnya, ruam kemerahan pada alergi seringkali bukan cuma timbul di bagian tubuh yang diolesi, tetapi juga menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sementara itu, pada kasus iritasi, ruam kemerahan bersifat lokal. Artinya, ruam hanya terjadi pada bagian tubuh yang diolesi kosmetik tersebut. ?Pada iritasi biasanya disertai rasa panas dan rasa clekit-clekit.?
Sayangnya, oleh beberapa produsen kosmetik tak bertanggung jawab, keluhan rasa panas dan rona kemerahan yang terjadi setelah pemakaian kosmetik itu diklaim sebagai sinyal bahwa bahan aktif kosmetik sedang bekerja. Padahal itu informasi yang salah! Banyak kosmetik yang diklaim dapat memutihkan dan menyembuhkan jerawat sebenarnya mengandung bahan aktif berupa anti peradangan. Bila dipakai berlebihan, bahan aktif ini justru bakal menipiskan kulit dan menghambat pertumbuhan kulit baru.
Jadi bagaimana sih agar aman menggunakan kosmetik? Adakah cara kita bisa tahu sebuah kosmetik itu cocok atau tidak? Lakukan langkah-langkah berikut.
1. Cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan
- Konsumen lebih rasional dan selektif dalam memilih kosmetik dan tidak mudah terbujuk iklan atau promosi yang berlebihan
- Pilihlah kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya.
- Pertimbangkan untung-rugi dalam memilih kosmetik.
2. Cermat dalam menggunakan kosmetik
- Konsumen memperhatikan dengan baik kegunaan dan cara penggunaan produk.
- Jika konsumen sedang hamil, konsultasikan pemilihan kosmetik yang aman ke dokter kandungan atau dokter kulit.
- Sebelum menggunakan kosmetik, sebaiknya lakukan dahulu uji kepekaan kosmetik yang akan dipakai dengan cara uji tempel (patch test) tertutup sebagai berikut:
a. Tempatkan beberapa tetes produk ke plester, lalu pasang plester pada kulit lengan bawah bagian dalam atau pada punggung.
b. Biarkan plester selama 24 jam, kemudian lepaskan dan periksa apakah terjadi reaksi. Selama periode tersebut, jaga jangan sampai plester menjadi basah.
c. Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh atau nyeri pada bagian kulit yang ditutupi plester, maka kemungkinan pengguna produk sensitif atau alergi terhadap produk atau beberapa komponen dalam produk tersebut.
d. Jika tidak terjadi reaksi, maka produk tersebut aman untuk digunakan.
e. Jika kemerahan, gatal, melepuh, nyeri atau gejala lain yang terjadi tidak hilang atau memburuk setelah mencuci bagian yang diuji, segera konsultasikan dengan dokter.
- Uji kepekaan kosmetik juga bisa dilakukan dengan cara uji terbuka atau open test, yang dilakukan dengan mengoleskan kosmetika 2 - 3 kali perhari pada daerah tertentu tanpa dilakukan penutupan misalnya di lengan bawah selama 2 hari berturut-turut. Untuk bahan-bahan yang mudah menguap misalnya kosmetika kuku, tonik, kosmetika rambut, biasanya dioleskan di belakang telinga karena daerah tersebut tidak mudah terhapus.
- Jangan gunakan kosmetik milik orang lain, yang belum tentu cocok dengan jenis kulit kita.
- Simpan kosmetik dengan baik.
- Bila timbul iritasi atau efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan kosmetik.
- Konsultasikan ke dokter kulit bila efek samping yang terjadi semakin parah.
3. Cermat membaca informasi yang tercantum pada label/kemasan kosmetik
- Konsumen memperhatikan informasi yang tersedia pada label seperti cara penggunaan, kegunaan, komposisi, tanggal kadaluarsa atau peringatan lain (bila ada).
- Dianjurkan pula untuk mencari informasi lengkap mengenai produk kosmetika tersebut.
- Untuk produk kosmetika yang teregistrasi diwajibkan mencantumkan nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi pencantuman nomor notifikasi tidak diwajibkan, namun nama dan alamat produsen harus tercantum dengan jelas pada label.
- Daftar produk kosmetik yang ternotifikasi/teregistrasi oleh Badan POM dapat dicek melalui website Badan POM.
Demikian tips aman menggunakan kosmetik, semoga masalah iritasi kulit karena kosmetik semakin berkurang karena kita bisa memilih dengan benar dan aman sesuai kondisi kulit kita.
* * *